Bacaan: 2 Korintus 7:2-12

Sebab, kesedihan menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan tidak akan disesalkan, tetapi kesedihan yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

(2 Korintus 7:10)

Seorang pianis menceritakan pengalaman masa kecilnya yang dididik sangat keras oleh ibunya untuk menjadi seorang pianis yang baik. Setiap hari ia harus berlatih memainkan piano. Terkadang ia merasa bosan dan sedih saat harus berlatih, karena ia ingin bermain bersama teman-temannya. Namun ibunya selalu menemaninya berlatih serta memberi semangat dan pujian. Hal itulah yang menolongnya untuk bertahan dan tekun berlatih hingga akhirnya ia berhasil menjadi seorang pianis yang baik.

Paulus mengekspresikan kasih dan perhatiannya kepada orang-orang percaya di Korintus. Ia mengingat kesulitan dan kesedihan yang harus dialami oleh jemaat Korintus. Namun, dukacita yang mereka alami telah menghasilkan pertobatan dan keselamatan, yaitu perubahan hati untuk berbalik dari dosa menuju kepada Allah. Dukacita karena Allah juga akan semakin meneguhkan jemaat untuk tinggal di dalam kebenaran-Nya. Oleh karena itulah, Paulus mengajak mereka untuk bersukacita setelah dukacita yang mereka alami.

Banyak hal yang pada awalnya terasa berat untuk dilakukan, tetapi pada akhirnya akan mendatangkan kebaikan. Dengan bertambahnya usia, mungkin Sahabat Senior mengalami kesulitan untuk tetap melakukan aktivitas yang semula rutin dilakukan. Marilah mengingat bahwa setiap hal baik yang kita lakukan, meskipun terasa berat, pasti akan mendatangkan kebaikan dan sukacita.

DOA:

Tuhan, terkadang kami ingin menghindari kesulitan dan kesedihan dalam hidup ini. Berikan kami kekuatan untuk tetap setia menjalani kesulitan yang mendatangkan kebaikan dan sukacita. Amin.