Mazmur 139:13-18

Aku bersyukur kepada-Mu sebab aku dijadikan dengan dahsyat dan ajaib….

(Mazmur 139:14)

Dalam pergaulan, sejak dulu kala dan mungkin sampai dunia ini berakhir, selalu saja ada orang yang suka mengolok-olok sesamanya yang hidup dengan berbagai kekurangan, entah fisik, materi, atau kemampuan.

Pemazmur menyampaikan pemikiran dan keyakinannya bahwa setiap orang yang dilahirkan ke dalam dunia ini dijadikan oleh TUHAN. Dengan indah pemazmur mengungkapkan bahwa TUHAN membentuk buah pinggangnya dan menenunnya dalam kandungan ibunya. Pemazmur mengatakan bahwa ia dijadikan dengan dahsyat dan ajaib. Bila keyakinan itu muncul sekarang di abad modern tentu saja tidak mengherankan. Namun ketika keyakinan itu muncul jauh sebelum orang tiba pada masa modern, keyakinan itu menjadi luar biasa. Bukan soal bagaimana rupa dan hasil yang penting, tetapi siapa yang menjadikan. Itu yang pertama dan utama, itu yang penting.

Teens, dengan kemajuan teknologi di zaman ini, orang dapat dengan mudah mengetahui banyak hal termasuk proses kelahiran manusia. Pembentukan manusia dimulai dari bertemunya satu sel telur dan satu sel sperma. Sperma dilepaskan dalam jumlah jutaan, tetapi hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Itulah sel terbaik. Tentu saja hal ini berdampak pada fakta bahwa setiap orang yang dilahirkan adalah orang yang terbaik. Kekurangan yang ada pada orang itu tidak menghapus fakta bahwa ia tetap terbaik. Bila hendak ditelisik dengan saksama, tidak akan pernah ditemui orang yang tanpa cacat sekecil apa pun! Mengharapkan ada orang yang sempurna adalah sia-sia. Tidak akan ada. Oleh karena itu, sebelum mengolok-olok orang lain karena kekurangan yang ada pada mereka, sadari dulu fakta ini. Semua orang pasti memiliki kekurangan. Mengolok-olok mereka sama artinya dengan mengolok-olok Tuhan. Semua orang sudah diciptakan Tuhan sebagai yang terbaik walau tidak sempurna