Lukas 10:25-37

… pemilik penginapan itu….

(Lukas 10:35)

Dalam karya seni pertunjukan terkadang ada sosok terkenal yang muncul dalam waktu yang sangat singkat dan memerankan tokoh yang sangat biasa. Peran sepintas seperti itu disebut cameo.

Bagian bacaan hari ini sudah sempat kita bahas beberapa hari lalu. Namun kali ini kita akan berfokus pada satu tokoh penting yang hampir tidak pernah disinggung dalam banyak renungan. Kehadirannya ibarat cameo, yang muncul sesaat dengan peran yang amat biasa. Ia adalah si pemilik penginapan. Dalam bacaan ini kita diajak untuk melihat bahwa pemilik penginapan ini ikut andil dalam kisah orang Samaria yang murah hati. Ia diberi uang dua dinar – satu dinar adalah upah harian pekerja pada saat itu – dan diminta untuk merawat orang yang dirampok. Pemilik penginapan itu tidak pernah disebut lagi dalam kisah yang lain. Tidak dikatakan juga apakah ia membelanjakan lebih. Kisahnya berhenti begitu saja. Tetapi hal yang menarik adalah bahwa ia dipercaya oleh orang Samaria untuk merawat orang lain. Ia menerima semua tugas itu tanpa protes. Padahal merawat orang yang dirampok itu bisa jadi membutuhkan waktu lebih dari dua hari dan biaya yang lebih banyak. Tidak dijelaskan juga apakah orang Samaria itu kembali lagi atau tidak. Pemilik penginapan sudah memberi diri untuk menerima orang lain.

Teens, kecenderungan orang adalah ingin tampil dan menjadi penting lalu diingat banyak orang. Melalui bacaan hari ini kita diajak untuk belajar bahwa kepedulian itu bukan soal tampil, menjadi penting, dan diingat banyak orang. Kepedulian justru sering harus diwujudkan dalam rupa cameo. Ada saat ketika kita dihadapkan dengan situasi seperti itu. Kita diminta untuk menolong orang lain yang tidak kita kenal, mengeluarkan biaya dan waktu yang tak terduga, dan setelah semua itu orang tidak mengingat kita. Bila hal itu harus kamu lakukan, berbahagialah, kamu sudah menjadi cameo.