Bacaan: Efesus 6:10-17

Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri….

(Efesus 6:13)

Dalam mitologi Yunani, Achilles adalah seorang pahlawan yang hebat. Dia selalu memenangi peperangan dan tubuhnya kebal terhadap senjata. Paris, musuh Achilles, berusaha untuk mencari titik kelemahannya. Ia terus mengikuti ke mana Achilles pergi. Sampai pada suatu hari ketika dia mengetahui titik kelemahannya, ia menembakkan panah beracun ke belakang tumit Achilles ketika ia sedang menaiki tangga. Paris berhasil mengakhiri hidup lawannya.

Jemaat Efesus diperingatkan bahwa musuh mereka adalah kuasa kegelapan. Karena itu, mereka memerlukan perlengkapan senjata Allah yang bukan bersifat fisik, melainkan iman, kebenaran, dan keselamatan. Perlengkapan senjata Allah itu harus dikenakan seluruhnya, tidak boleh hanya sebagian saja, sehingga tidak terbuka peluang bagi musuh untuk menyerang. Setelah memakai perlengkapan senjata Allah, orang percaya harus tetap teguh dalam iman.

Kita harus selalu waspada terhadap ancaman musuh kita. Dengan mengenakan perlengkapan senjata Allah dan hidup seturut firman Tuhan, kita dapat bertahan terhadap serangan kuasa kegelapan. Setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan yang berbeda, sehingga dosa dapat menyusup dalam kehidupan kita. Karena itu, kita harus selalu waspada terhadap godaan dan serangan dosa terhadap kehidupan rohani kita.

DOA:

Tuhan, ampuni kami jika kami sering bersikap ceroboh, sehingga dapat dikalahkan oleh musuh dan jatuh ke dalam dosa. Tolong kami untuk lebih waspada terhadap serangan musuh-musuh rohani kami. Amin.