Lukas 10:25-37

Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah dan perbuatlah demikian!”

(Lukas 10:37)

Ada istilah untuk orang yang hanya bicara tanpa tindakan. Mereka itu biasanya diberi label omdo: omong doang atau nato: no action talk only.

Orang Samaria yang murah hati dipakai sebagai judul perikop untuk bacaan hari ini. Kisah tersebut dengan sangat menohok dipakai oleh penulis Injil Lukas untuk mengajar pembacanya tentang siapa yang dimaksud sebagai sesama. Mengapa menohok? Sebab orang Israel pada saat itu beranggapan bahwa sesama mereka adalah orang- orang dari suku bangsa yang sama. Itu berarti orang-orang yang bukan Israel bukanlah sesama. Karena bukan sesama maka mereka tak perlu diperhatikan atau dipedulikan. Dalam hal ini orang Samaria. Sebenarnya mereka adalah Bangsa Israel, tetapi dari suku-suku yang tidak ikut ke pembuangan di Assyria. Hal ini menimbulkan dendam bagi sebagian Bangsa Israel yang ikut dalam pembuangan. Itulah sebabnya orang Israel akan menghindar saat bertemu dengan orang Samaria. Namun dalam kisah ini justru orang Samaria tampil sebagai pelaku hukum Taurat, yakni mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Teens, kebencian dapat menghalangi seseorang untuk peduli pada sesamanya, terutama mereka yang sedang mengalami kesusahan. Seseorang yang membenci orang lain yang berbeda dan atau yang pernah menyakitinya, akan menutup mata terhadap kesulitan atau penderitaan orang yang dibencinya itu. Semua perintah dan ketetapan Tuhan tentang mengasihi sesama tidak akan dilakukannya. Ia hanya menjadi orang yang omdo atau nato. Hari ini kita diingatkan bahwa semua orang, siapa pun mereka, apa pun mereka adalah sesama. Bila ada suatu hal buruk yang menimpa mereka, maka kita yang tidak mengalami keburukan itu harus mau menolong. Pergi dan perbuatlah demikian, jangan omdo!