“PERUT NASI”
Bacaan: 1 Raja-raja 8:22-30
Namun, berilah perhatian kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku. Dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu hari ini!
(I Raja-raja 8:28)
Sahabat Senior, kita mungkin pernah mendengar istilah “perut nasi.” Istilah ini ditujukan kepada seseorang yang sangat mengutamakan nasi dalam menu makanannya. Misalnya, seseorang sudah sarapan roti dan susu. Seharusnya roti dan susu dapat membuatnya kenyang sampai jam makan siang. Namun, sejam kemudian, orang tersebut sudah merasa lapar dan mencari nasi beserta lauk-pauk untuk dimakan. Padahal, asupan karbohidrat tidak harus berasal dari nasi. Kita bisa mendapatkan asupan karbohidrat dari ubi, singkong, talas, roti, biskuit, sereal gandum, kentang, dan lain sebagainya. Intinya, istilah “perut nasi” menggambarkan tentang kebergantungan seseorang pada nasi.
Sahabat Senior, sebagai raja, Salomo dipercaya TUHAN untuk membangun bait Allah. Di Bait Allah inilah, Salomo dan Bangsa Israel menjadi semakin dekat dengan TUHAN. Mereka semakin bergantung hanya kepada Allah. Kebergantungan mereka kepada TUHAN diungkapkan dalam doa-doa kepada-Nya.
Sahabat Senior, sekalipun seorang raja, Salomo menunjukkan kebergantungan kepada TUHAN. Bagaimana dengan kita? Dalam menapaki hidup, sudahkah kita bergantung sepenuhnya kepada Allah? Sudahkah kita mengungkapkannya dalam doa kepada Allah?
DOA:
Ya Bapa di surga, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang selalu bergantung kepada-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama