Mazmur 119:1-8

Aku tidak akan dipermalukan, apabila aku memperhatikan segala perintah-Mu.

(Mazmur 119:6)

Kehadiran ChatGPT di akhir tahun 2022 cukup menghebohkan dunia. Sebagai produk dari era digital yang identik dengan kemudahan dan kecepatan, ChatGPT dapat menyajikan karya berbentuk tulisan yang diminta oleh penggunanya. Aplikasi yang berbasis kecerdasan buatan ini dapat menjawab segala pertanyaan dengan baik, mudah, dan cepat. Begitu juga dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan iman. Oleh karena itu, ada orang-orang yang khawatir jika ChatGPT dapat menggantikan peran Alkitab.

Kita harus meyakini bahwa hal itu tidak mungkin terjadi! Mengapa? Sejak zaman dulu, pemazmur telah menyatakan bahwa firman TUHAN bukanlah sekadar jawaban dari segala pertanyaan manusia. Firman TUHAN adalah pegangan hidup (ay. 5). Sebagaimana fungsi pegangan, kita tidak perlu jatuh terlebih dulu untuk menggunakan pegangan. Justru pegangan diperlukan agar kita tidak terjatuh. Pemazmur menyatakan bahwa firman TUHAN ada agar manusia tidak mendapat malu. Kita tidak perlu memiliki pertanyaan untuk berpegang pada firman Tuhan. Kita tidak perlu punya masalah terlebih dahulu untuk mencintai firman Tuhan. Firman Tuhanlah yang akan menjaga dan menyiapkan kita jika muncul pertanyaan dan persoalan di dalam hidup.

Youth, firman Tuhan jauh lebih dapat dipercaya daripada ChatGPT. Oleh karena itu, jangan sampai kita memperlakukan firman Tuhan layaknya ChatGPT: yang hanya dicari saat kita membutuhkan jawaban. Sebagaimana nasihat pemazmur, marilah kita memperhatikan firman Tuhan setiap saat, karena firman hadir untuk menjaga dan menyiapkan kita agar tidak mendapat malu.

1. Apa saja yang dilakukan pemazmur saat berpegang pada firman Tuhan?
2. Apa saja tantangan kita untuk hidup berpegang pada firman Tuhan?

Pokok Doa: Terus setia memperhatikan firman Tuhan setiap hari.