NAMUN ENGKAU TAK PERNAH MEMBISU
Bacaan: Mazmur 28
… janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
(Mazmur 28:1)
Sudah dua minggu ini Pak Petrus tampak murung karena Ben, putra bungsunya, tidak mau lagi bicara dengannya. Semua bermula ketika Pak Petrus menunjuk Toni, menantunya, sebagai penerus usahanya. Padahal Ben sangat mengharapkan posisi itu. Ben kecewa dan meninggalkan rumah. Ia tidak mau pulang dan tidak mau berkomunikasi dengan ayahnya. Hal ini membuat Pak Petrus sedih hingga kesehatannya menurun. Ia merasa seperti mau mati saja. Pak Petrus ingin menjelaskan bahwa sebenarnya ia menyediakan warisan yang jauh lebih baik untuk Ben.
Pemazmur merasakan penderitaan karena ia seperti dijauhi oleh Allah. Ia memohon agar Tuhan tidak berdiam diri terhadapnya. Ketika Allah tidak mau berbicara padanya dan menjawabnya, ia merasa seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
Sahabat Senior, pernahkah kita juga mengalami didiamkan oleh orang yang kita kasihi? Tentu rasanya sakit. Bagaimana jika yang mendiamkan kita adalah Allah Bapa kita? Pemazmur menggambarkan rasanya seperti turun ke liang kubur, serasa mau mati saja. Namun, kita patut bersyukur karena sesungguhnya Tuhan Allah kita tidak pernah diam membisu. Dia selalu menjawab doa kita. Dia selalu ada mendengarkan kita.
DOA:
Ya Tuhan, berilah kami hati yang penuh kasih dan lemah lembut agar kami selalu menjadi sang pemecah kebisuan yang muncul dalam hubungan-hubungan kami dengan orang lain. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama