Bacaan: Mazmur 34:1-8

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.

(Mazmur 34:2)

Pak Karjo memandang ke ladangnya dengan sedih. Hujan dan badai semalam telah menghancurkan ladangnya itu. Pohon-pohon tumbang dan tanamannya rusak tanpa sisa. Di ladang sebelah, Pak Madi berteriak, “Ya, Tuhan! Apa yang Kau lakukan terhadap kami?” Pak Madi masih terus mengungkapkan kekecewaannya dengan mengeluarkan caci-maki dan kata-kata yang kasar. Menyaksaikan hal itu, Pak Karjo berkata, “Saya pun sedih dan kecewa. Tapi apakah kita harus mencaci-maki? Apakah kita tidak memuji Tuhan karena badai ini? Apakah kita hanya mau menerima panen berlimpah, dan menyalahkan Tuhan ketika panen kita gagal satu kali ini?”

Dalam hidupnya, pemazmur tak hanya mengalami keberhasilan dan kebahagiaan. Ia pun tak lepas dari kesulitan dan penderitaan. Namun, ia tetap mau memuji Tuhan pada segala waktu. Apa pun keadaan yang dihadapi pemazmur, puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutnya.

Sahabat Senior, mungkinkah kita memuji Tuhan pada segala waktu? Ketika keadaan baik-baik saja, mudah untuk memuji- Nya, tetapi bagaimana ketika kita mengalami kesusahan dan penderitaan? Pemazmur mengajak kita untuk senantiasa memuji Tuhan di segala waktu, dalam situasi baik atau buruk.

DOA:

Ya Tuhan, kami memuji Engkau pada segala waktu, baik dalam suka maupun duka, dalam susah dan senang, dalam untung maupun malang. Karena Engkaulah Tuhan, Allah kami. Amin.