Bacaan: Mazmur 26:8-12

TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.

(Mazmur 26:8)

Pak Roni adalah seorang yang bertemperamen keras. Pendeta di gerejanya mengamati bahwa Pak Roni sengaja mengucilkan diri dari jemaat. Hal itu dilakukannya karena ia kecewa terhadap orang-orang di gerejanya. Pada suatu kesempatan, sang pendeta mengunjungi Pak Roni. Pak Roni mengajak sang pendeta makan malam sambil membakar ikan. Sang pendeta mengambil sebuah bara dan menaruhnya di pinggir tempat pembakaran. “Apa yang Pak Pendeta lakukan?” tanya Pak Roni heran. Sang pendeta menjawab, “Lihatlah, bara ini meredup kemudian mati. Hubungan antar manusia memang terkadang panas seperti bara, tetapi menyendiri akan membuat iman kita redup dan mati seperti arang ini.”

Sahabat Senior, pemazmur mengungkapkan kecintaannya pada rumah kediaman Tuhan. Pemazmur ingin selalu berada di tempat kemuliaan-Nya bersemayam. Berada di rumah kediaman Allah membuatnya semakin dekat dan mengenal Tuhan, serta semakin mengerti kehendak-Nya.

Sahabat Senior, memang di rumah pun kita bisa beribadah dan menyembah Tuhan. Namun, satu keistimewaan berada di rumah Tuhan adalah kita dapat bertemu dengan saudara-saudara seiman kita. Hubungan di antara kita, itulah yang menghidupkan iman kita.

DOA:

Ya Tuhan, terima kasih Engkau mengumpulkan kami di dalam rumah-Mu, tempat di mana kami suka berkumpul, tempat kami berbagi kehidupan dan mati dalam kemuliaan. Amin.