Ayub 28:12-29:10

“…Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan adalah akal budi.”

(Ayub 28:28)

 

 

 

Koh-I-Noor atau disebut “Gunung Cahaya” adalah salah satu berlian paling terkenal di dunia. Awalnya, berlian ini berbobot 793 karat, namun kemudian dipotong dan dipoles selama berabad- abad hingga saat ini menjadi permata 105,6 karat. Koh-I-Noor ditambang pada masa pemerintahan dinasti Kakatiya di wilayah Golconda, India. Sejak abad pertengahan, Koh-I-Noor sering berpindah tangan karena diperebutkan oleh para penguasa. Mulai abad ke-19, berlian tersebut menjadi milik keluarga kerajaan Inggris dan ditempatkan di bagian depan mahkota yang dikenakan oleh Ratu Elizabeth, ibu dari Ratu Elizabeth II.

 

Sekalipun emas dan permata adalah benda-benda yang berharga dan dicari oleh banyak orang, Ayub menggambarkan hikmat sebagai sesuatu yang melebihi itu semua. Melampaui emas dan permata, hikmat jauh lebih sulit untuk ditemukan. Untuk menemukan hikmat, manusia hanya bisa datang kepada Allah karena hanya Dialah yang mengetahui jalan menuju hikmat. Hikmat diperoleh dari kesediaan untuk hidup takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Ayub sendiri masih dalam perjalanan untuk menemukan hikmat itu. Ia masih bertanya-tanya tentang kesengsaraan hebat yang menimpanya. Sekalipun demikian, Ayub tetap mengakui bahwa Tuhanlah sumber hikmat. Dialah yang berkuasa dan menetapkan segala sesuatu.

 

Youth, dalam dunia yang seringkali berfokus pada kekayaan dan benda-benda materi, kita diingatkan bahwa memiliki hikmat dari Tuhan merupakan hal yang paling berarti. Hikmat dari Tuhan mengalir bagi orang-orang yang takut akan Dia dan hidup seturut kehendak-Nya. Mari mencari harta yang sejati!

 

 

1. Menurut Kitab Ayub, bagaimana jalan untuk mencapai hikmat?
2. Bagaimana hikmat dapat menolong seseorang untuk menjalani kehidupan?

 

 

Pokok Doa: Hati yang takut akan Tuhan.