Evaluasi Diri
Ayub 6-7
“Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku sesat.”
(Ayub 6:24)
Cita tidak lolos dalam seleksi lomba membaca berita. Karena itu, ia tidak dapat maju ke tahapan berikutnya, apalagi memenangkan lomba seperti yang ia harapkan. Ia pun pulang ke rumah dengan marah dan menyalahkan orang-orang di sekitarnya. Ia menyalahkan gurunya yang menurutnya tidak memilihkan artikel yang cocok untuknya. Ia menyalahkan orangtuanya karena tidak memberi dukungan layaknya orangtua peserta yang lain. Ia menyalahkan kakaknya yang tidak dapat mengajarinya karena kesibukan. Ia bahkan mencurigai para juri berbuat curang dan memilih peserta lain untuk diloloskan secara tidak adil. Padahal, seusai penampilannya, para juri memberikan komentar dan masukan untuk pengembangan ke depan dengan terbuka. Namun, Cita tetap tidak bisa menerima kekalahannya.
Berbeda dengan Cita, Ayub dalam penderitaannya bersedia melakukan evaluasi diri. Ia ingin diberi petunjuk di mana letak kesalahannya. Rabi Harold Kushner yang turut menafsirkan Kitab Ayub mengungkapkan bahwa Ayub bukannya takut dianggap bersalah dan tidak mau menerima hukuman. Ia justru siap menerima hukuman. Namun, Ayub takut menderita tanpa mengetahui penyebabnya, sehingga ia ingin kesalahannya ditunjukkan.
Teens, salah satu sikap Ayub yang perlu kita teladani di tengah penderitaannya adalah bahwa Ayub masih membuka ruang untuk evaluasi diri. Meski penderitaannya begitu hebat, ia tidak hanya berpikir untuk secepatnya keluar dari penderitaan itu, apalagi menyalahkan orang lain. Dalam penderitaannya, Ayub justru ingin memeriksa diri dan belajar dari penderitaannya. Sikap seperti itu membuat penderitaan tidak berlalu begitu saja sebab kita dapat belajar darinya. Saat kamu mengalami penderitaan, cobalah untuk tidak segera menyalahkan orang lain atau keadaan. Gunakanlah kesempatan itu untuk mengevaluasi diri agar penderitaan yang kamu alami dapat memberi pelajaran berharga bagimu.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama