Mazmur 26

Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.

(Mazmur 26:2)

Samudera Pasifik adalah lautan paling dalam di dunia. Titik terdalam ada di Palung Mariana, yang kedalamannya mencapai 11.034 meter. Kedalaman palung ini bahkan melebihi tinggi Gunung Everest yang hanya 8.848 meter. Palung Mariana memang sangat dalam, tetapi tetap bisa diukur. Berbeda dengan hati manusia. Isi hati manusia sangatlah tersembunyi, begitu dalam dan tidak selalu dapat dikenali. Di balik tindakan yang terlihat baik, bisa jadi terdapat niatan untuk menjatuhkan. Di balik sebuah pemberian, bisa jadi ada keinginan untuk menerima balasan. Di balik suatu pelayanan, bisa jadi ada nafsu untuk selalu mendapat pujian dan sorotan.

Pemazmur berseru agar Tuhan mengujinya. Pemazmur membuka diri untuk diselidiki oleh Tuhan, sampai ke kedalaman batin dan hatinya. Seruan ini muncul dari keyakinan pemazmur bahwa Tuhan adalah Dia yang Mahatahu. Tidak ada satu hal pun yang dapat ditutupi di hadapan-Nya. Segala kejahatan yang tersembunyi dalam hati seorang manusia, dapat Allah ketahui. Pemazmur menyadari bahwa Tuhan hanya berkenan kepada ketulusan dan bukan kemunafikan.

Youth, ketulusan hati adalah sesuatu yang patut kita miliki dalam hidup ini. Seperti keyakinan pemazmur, kita pun harus senantiasa menyadari bahwa Tuhan mengetahui segenap isi hati kita. Oleh sebab itu, tidak ada tempat bagi kemunafikan di hadapan Tuhan. Saat hati kita digoda oleh dorongan-dorongan yang keliru, bicarakanlah hal itu dengan Tuhan. Biarlah dalam keterbukaan kita pada Allah, hati kita selalu dijaga dan dimurnikan oleh-Nya.

1. Mengapa pemazmur berseru agar Tuhan mengujinya?
2. Adakah dorongan di dalam hatimu yang perlu dikoreksi saat ini?

Pokok Doa: Hati yang penuh ketulusan.