Bukan Mie Instan
Lukas 18:1-8
“Tidakkah Allah akan memberi keadilan kepada orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?. ”
(Lukas 18:7)
Belajar sering kali membosankan. Apalagi, jika yang dipelajari adalah sesuatu yang sulit. Sudah dibaca berulang-ulang, tetapi tidak paham juga. Sudah dihafalkan berulang-ulang, tetapi tidak ingat juga. Akhirnya, bosan, mengantuk, lalu tidur.
Berdoa juga bisa membosankan. Memohon sesuatu yang sama berulang-ulang, tetapi belum juga dikabulkan. Akhirnya, karena merasa putus asa seseorang berhenti berdoa dan berharap. Dalam sebuah perumpamaan dikisahkan bahwa hakim yang jahat saja akhirnya mengabulkan permintaan seorang janda, karena ia tak bosan-bosannya menemui sang hakim dan memohon hal yang sama berulang-ulang. Sayangnya, manusia kadang menganggap berdoa itu seperti memasak mie instan. Dalam waktu singkat, sudah tersaji dan siap disantap. Padahal, doa membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan juga keikhlasan. Tekun artinya dilakukan tanpa jemu. Berdoa bukan hanya dilakukan sekali dua kali, tetapi terus-menerus. Jangan sampai hari ini berdoa, dan besok sudah menyerah. Sabar artinya menanti tanpa jemu jawaban atas doa-doa dan percaya bahwa Allah akan menjawab doa pada waktu yang tepat. Ikhlas artinya menerima dengan lapang dada apa pun jawaban doa kita. Tak perlu kecewa jika Allah tidak mengabulkannya. Pun, tak perlu jemawa jika Allah mengabulkan doa kita.
Teens, apakah kamu sedang memohon sesuatu kepada Tuhan? Apakah kamu telah berdoa sekian lama dan belum ada jawaban apa pun dari-Nya? Janganlah bosan dan teruslah berdoa. Sampaikan tanpa jemu permohonanmu, ketuklah terus hati Tuhan lewat doa-doamu. Sabarlah menunggu jawaban dari-Nya. Ia pasti mendengar dan menjawab doamu tepat pada waktu-Nya. Namun, ingatlah bahwa rencanamu bukanlah rencana-Nya. Rencana Tuhan pastilah rencana yang indah untukmu. Sebab, Ia yang paling tahu apa yang terbaik bagi hidupmu. Maka, serahkanlah semua jawaban doamu dalam kedaulatan kuasa-Nya.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama