Lukas 6:27-31

“Berkatilah mereka yang mengutuk kamu, berdoalah bagi mereka yang berbuat jahat terhadap kamu.”

(Lukas 6:28)

Teens, ada sebuah kata bijak berbunyi: “Jika kita membenci seseorang, itu sama seperti kita meminum racun lalu berharap orang lain yang mati.” Apa maksudnya? Orang yang dikuasai kebencian tidak dapat menikmati hidup. Sebab, ia akan menghabiskan waktu untuk memikirkan orang yang dibencinya. Padahal, belum tentu orang yang dibencinya pun memikirkannya juga. Rugi, ‘kan?

Yesus, dalam teks Alkitab hari ini, meminta murid-murid-Nya untuk berdoa bagi orang yang berbuat jahat terhadap mereka. Sungguh permintaan yang sulit. Bagaimana mungkin saat hati dipenuhi kebencian dan amarah malah diminta untuk berdoa dan memohon berkat bagi orang yang dibenci. Sesungguhnya, berdoa bagi orang yang berbuat jahat atau menyakiti hati merupakan tindakan membebaskan diri sendiri dari rasa benci. Dengan mendoakan orang yang menyakitinya, seseorang sekaligus berdoa bagi ketenangan jiwanya sendiri. Seseorang yang tidak membiarkan rasa benci menguasai hidupnya, tetapi mau berdoa bagi orang yang menyakitinya, akan merasakan kehidupan yang tenang dan bahagia.

Teens, mungkin ada seorang teman yang telah menghina dan menyakiti hatimu sehingga saat ini kamu sedang dikuasai rasa marah dan benci. Lalu, kamu menghabiskan waktu untuk memikirkan orang yang sudah menyakiti hatimu itu, dan membayangkan pembalasan dendam yang sangat ingin kamu lakukan. Pastilah kamu merasa gelisah dan tidak tenang. Tidur tak nyenyak, makan pun tak enak, karena terbayang-bayang wajah orang yang kamu benci sepanjang waktu. Apa gunanya semua itu untukmu, selain merusak hati dan hidupmu? Coba tenangkan dirimu, lalu berdoalah. Doakan dia yang sudah menyakiti hatimu. Katakan pada Tuhan dan pada dirimu sendiri bahwa kamu sudah memaafkannya. Sudah waktunya kamu bebas menikmati hidupmu lagi dengan perasaan tenang dan bahagia.