Bacaan: Yakobus 4:8-17

Sedangkan kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

(Yakobus 4:14)

Pada masa pandemi, pasangan suami istri yang merupakan anggota jemaat di gereja kami dirawat di RSUD Cengkareng karena positif terkena Covid-19. Di rumah sakit itu pasangan suami istri ini dirawat secara terpisah. Malam itu saya masih aktif berkomunikasi dengan beliau hingga saya menyadari tidak ada lagi balasan dari beliau. Keesokan harinya saya mendengar kabar duka bahwa beliau telah pulang ke rumah Bapa. Bahkan sang istri pun belum diberitahu oleh anaknya, jika suami tercintanya sudah berpulang.

Penulis Surat Yakobus mengingatkan bahwa tak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi hari esok. Hidup manusia adalah misteri. Hidup manusia bahkan begitu singkat seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Sahabat Senior yang diberkati Tuhan, dalam keadaan tertentu kita menyadari betapa detik waktu pun terasa sangat berarti. Jangankan hitungan hari, dalam satu detik ke depan pun tidak kita ketahui apa yang akan terjadi. Jika kita telah melalui jutaan detik, itu karena penyertaan Tuhan. Tak perlu gelisah akan hari esok karena hal itu berada di luar kuasa kita. Detik kehidupan yang kita lewati berlalu bagaikan uap, tetapi kasih setia-Nya tetap kita rasakan, gunakanlah kesempatan ini untuk terus berbuah.

DOA:

Bapa, kuatkan kami untuk tidak khawatir akan hari esok, tetapi tetap setia dan menghasilkan buah selama hidup kami belum lenyap seperti uap. Itulah alasan yang kami mengerti mengapa kami hidup. Amin.