Bacaan: Mazmur 1

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, tidak pernah layu daunnya; apa saja yang dilakukannya berhasil.

(Mazmur 1:3)

Di sekitar komplek perumahan kami terdapat banyak bantaran sungai, ada yang besar, sedang, dan kecil. Ketika renungan ini ditulis, Jakarta termasuk daerah yang terkena dampak cuaca panas dan kering. Suhu di dalam rumah kami mencapai 32-34 derajat celcius. Di depan rumah, kami menanam pohon kamboja. Di tengah situasi panas yang menyengat, kami selalu memperhatikan pohon kamboja kuning yang terus mengeluarkan bunganya, apalagi pohon-pohon kamboja di sepanjang bantaran sungai di komplek perumaham kami dan sekitarnya. Kami menjadi kagum dan mengerti apa yang dimaksud pemazmur.

Pemazmur mengatakan bahwa hidup, jiwa, dan roh yang haus akan firman Tuhan akan tetap bertahan di segala musim karena firman-Nya akan membuat kita terus tumbuh seperti pohon di tepi aliran air. Pohon itu akan tetap menghasilkan buah pada musimnya, daunnya tidak pernah layu, dan apa pun yang dilakukannya di usia lanjut ini pasti berhasil.

Sahabat Senior yang dikasihi Tuhan, menjadi tua adalah proses alamiah, tetapi menjadi bijak adalah anugerah. Terpujilah Tuhan, Bapa yang mengasihi kita. Tua-tua keladi, makin tua makin berbuah lebat. Tuhan dipermuliakan!

DOA:

Bapa yang baik dan mengasihi kami, biarlah firman-Mu terus mengisi hidup kami, agar kehidupan kami terus berbuah manis untuk dinikmati banyak orang, dan Engkau dipermuliakan di dalamnya. Amin.