EKSPEKTASI JADI BERHALA
Bilangan 21:4b-9
Jika seseorang dipagut ular, tetapi memandang kepada ular tembaga itu, maka ia tetap hidup.
(Bilangan 21:9b)
Pernah nggak saat kamu berada di sebuah warung makanan, kamu mengeluh karena kehabisan sambal saat kamu mau menambahkannya ke mangkok sotomu? Atau pernahkah kamu bergumam saat Office Boy di kantor datang membawakan bakso pesananmu dengan daun bawang, padahal kamu sudah berpesan untuk tidak memberi daun bawang? Pernah, kan? Dalam keseharian tak jarang kita bergumam sebagai tanda keluhan atas realitas yang tak sesuai dengan harapan.
Dalam teks Alkitab hari ini, bangsa Israel pun sedang mengeluh kepada Tuhan melalui Musa. Mengeluh memang merupakan hal yang wajar, tetapi mereka mengeluh pada Tuhan di saat mereka baru saja diberi kemenangan atas bangsa Arad (ay. 2-3). Tuhan melihat bahwa umat Israel mulai menjadikan keinginan dan ekspektasi mereka sebagai hal yang utama. Maka Tuhan memberikan hukuman berupa ular-ular berbisa yang mematikan. Umat pun tersadar akan kesalahan mereka yang telah melawan Tuhan. Mendengar permohonan ampun umat-Nya, Tuhan meminta Musa untuk membuat patung ular dari tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Patung ular yang harus dipandang agar orang yang dipagut ular bisa tetap hidup itu menjadi simbol betapa pentingnya mengutamakan Tuhan dan memelihara fokus pada tuntunan-Nya agar umat senantiasa dapat hidup benar.
Youth, kisah tentang umat Israel ini mengingatkan kita. Keluhan kita terhadap hal-hal sederhana bisa jadi menandakan bahwa kita mulai dikendalikan oleh ekspektasi kita. Ekspektasi sudah jadi berhala di hati kita. Bila benar, maka bertobatlah! Kembalilah memandang Tuhan dan tuntunan-Nya!
1. Bagaimana Tuhan menegur umat Israel yang mengeluh?
2. Kapan terakhir kali kita lebih mengutamakan keinginandaripada kebenaran?
Pokok Doa: Berfokus pada Tuhan dan tuntunan-Nya.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama