Matius 6:12

“Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”

(Matius 6:12)

Seorang ayah bernama Abdul Munim Sombat Jitmoud yang berasal dari Lexington, Kentucky, Amerika Serikat, sempat menarik perhatian publik. Anak laki-lakinya, seorang pengantar pizza, dirampok dan dibunuh saat sedang bekerja. Adalah Trey Alexander Relford yang ditetapkan sebagai salah satu pelaku. Relford pun menjalani persidangan dan dijatuhi hukuman penjara selama 31 tahun. Setelah persidangan selesai Munim mendekati Relford dan tanpa disangka-sangka, Munim memeluk pembunuh anaknya itu dan berkata, “Aku tidak marah dan menyalahkanmu. Sungguh aku telah memaafkanmu.” Tentu saja, apa yang dilakukan oleh Munim menyentuh hati banyak orang.

“Ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Sering kali kalimat ini keliru dipahami. Allah mengampuni kita, barulah kita mengampuni sesama. Padahal, kalau kita perhatikan baik-baik, maksud kalimat ini adalah: seperti kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita, demikian juga Allah mengampuni kesalahan kita. Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Setiap orang memiliki kelemahannya masing-masing. Itu berarti setiap orang memiliki peluang untuk melakukan kesalahan terhadap sesamanya. Jika kita yang tidak sempurna ini tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain yang juga tidak sempurna, bagaimana mungkin kita memohon kepada Allah yang Mahasempurna untuk mengampuni kita yang tidak sempurna ini?

Teens, sebelum kamu memohon pengampunan kepada Allah, bersihkanlah dulu hatimu dari rasa marah dan dendam. Mengampuni sesama bukanlah hal yang sulit dilakukan jika kamu menyadari bahwa kamu tidak lebih baik, lebih suci, dan lebih sempurna dari orang lain. Bukankah kamu juga pernah melakukan kesalahan yang menyakiti hati sesamamu? Maka, sebagaimana kamu ingin orang lain memaafkanmu, lakukanlah demikian.