Amsal 1:1-19

…baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan….

(Amsal 1:5)

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang melakukan pekerjaan sebagai tech reviewer atau pemberi ulasan pada produk-produk teknologi. Ulasan mereka sangat membantu kita dalam memahami seluk beluk sebuah perangkat teknologi terbaru. Ulasan mereka juga membuat kita bisa membandingkan kualitas berbagai jenama tanpa harus menyentuh atau mencobanya sendiri. Kita pun kemudian bergumam “mending yang ini” atau “mending yang itu” sebelum akhirnya menentukan pilihan untuk membeli perangkat yang mana. Fenomena ini menunjukkan bahwa pada dasarnya manusia membutuhkan pertimbangan sebelum menentukan pilihan dalam hidup.

Kitab Amsal menunjukkan bahwa di dalam hormat dan takut akan Tuhan tersedia pengetahuan untuk menjalani kehidupan ini. Pengetahuan ini disebut sebagai hikmat. Hikmat yang tersedia kerap berupa nasihat-nasihat sederhana yang mudah dipraktikkan dalam keseharian. Meski sederhana, hikmat dapat diandalkan sebagai bahan pertimbangan bagi yang mau memperhatikannya. Dalam ayat 5, frasa “bahan pertimbangan” diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani yang berhubungan dengan pelaut, atau dapat diartikan secara harafiah sebagai “kemudi”. Maka hikmat dapat juga diartikan sebagai hal yang mengarahkan seseorang ke jalan yang benar dalam kehidupannya.

Youth, di usia yang beranjak dewasa ini kita akan semakin sering menimbang mending ke kanan atau mending ke kiri. Marilah kita hidup dalam hormat dan takut akan Tuhan, agar kita semakin mengerti hikmat Tuhan yang akan mengemudikan arah langkah kita hari ini dan terus ke masa depan.

1. Bagaimanakah menurut penulis Amsal cara memperoleh bahan pertimbangan?
2. Apakah kita sudah hidup dalam takut dan hormat pada Tuhan?

Pokok Doa: Memiliki pengertian ketika harus menentukan pilihan.