Bacaan: Mazmur 144:9-15

Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu, dengan mandolin sepuluh senar aku hendak bermazmur bagi-Mu.

(Mazmur 144:9)

Saya diundang memimpin perayaan Natal di Panti Wreda Bilabong. Natal selalu identik dengan kegembiraan karena Kristus datang ke dunia. Pujian yang dinyanyikan menggambarkan kegembiraan itu. Para usia lanjut menyanyikannya dengan semangat. Tiba-tiba saya mendengar suara hentakan kaki yang cukup keras. Rupanya ada seorang opa yang duduk di kursi roda dan menggoyangkan kakinya dengan penuh semangat sehingga terdengar seperti kaki yang dihentakkan. Ternyata itulah cara opa untuk memuji Tuhan, sebab ia tidak dapat bersuara dan kedua tangannya sudah melemah. Kekurangan dirinya tidak mengurangi semangatnya untuk memuji Tuhan.

Sahabat Senior, Raja Daud dalam hidupnya senang memuji Tuhan. Bukan karena suaranya bagus atau pandainya bermain alat musik. Ia memuji Tuhan karena pengalaman hidupnya yang disertai Tuhan. Pujian punya kuasa. Pujian bisa mengubah hidup seseorang, baik yang memuji maupun yang mendengarkan.

Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memuji Tuhan karena berbagai alasan. Para lanjut usia punya banyak pengalaman hidup dalam penyertaan Tuhan. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memuji Dia. Mari memuji-Nya sebab Dialah Allah kita.

DOA:

Bapa, Engkau sungguh baik. Tolong kami untuk selalu bersemangat menceritakan kebaikan-Mu melalui puji-pujian. Kami ingin selalu hidup dalam kebaikan-Mu dan bersaksi tentang kebaikan-Mu. Amin.