Roma 14:1-12

… janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan ….

(Roma 14:3)

Seseorang bisa saja tergoda untuk menghakimi atau memberikan penilaian terhadap orang lain meskipun orang itu belum mengetahui kebenarannya. Ketika menghakimi orang lain, penilaian atas penghakiman tersebut bisa saja salah karena penilaian itu merupakan asumsi dan bukan fakta.

Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Roma untuk tidak menghakimi sesamanya. Jemaat Roma berasal dari berbagai macam latar belakang suku, status sosial, pekerjaan, dan kepercayaan. Ada yang berasal dari suku bangsa Romawi dengan kepercayaan kepada dewa-dewi. Ada juga orang Yahudi yang memegang teguh hukum Taurat. Selain itu, masih ada orang- orang dari latar belakang sebagai budak, pedagang, pejabat pemerintah, dan lain-lain. Karena berbagai latar belakang tersebut, ada orang yang menghakimi sesamanya dengan memandang rendah orang lain, atau memandang diri sendiri lebih suci dan baik daripada orang lain. Inilah yang membuat Paulus memberikan nasihat agar mereka tidak memandang rendah atau menghakimi sesamanya. Tuhan memandang setiap orang berharga di mata-Nya dan mengasihi setiap orang dari latar belakang apa pun.

Teens, janganlah mudah menghakimi orang lain. Penghakiman atau penilaian yang kamu berikan kepada orang lain itu bisa saja salah. Penghakiman atau ukuran yang kamu gunakan untuk menghakimi orang lain juga dapat kembali kepada dirimu sendiri. Demikian juga dengan berita yang kamu terima di media sosial. Sebelum kamu menyebarluaskan sebuah berita, alangkah baiknya jika kamu memeriksa terlebih dahulu kebenarannya. Sebarkanlah hal-hal yang dapat menjadi berkat, dan bukan hoax yang bersifat menghakimi atau menjatuhkan orang lain.