Bacaan: Mazmur 119:97-104

Betapa manisnya janji-Mu itu di lidahku, lebih manis daripada madu di mulutku.

(Mzm. 119:103)

Banyak orang kagum pada Pak Amir. Setiap kali mereka melawatnya di rumah atau di rumah sakit, mereka pulang dengan gembira karena mendengar kesaksian Pak Amir. Sebenarnya, menurut dokter, usia Pak Amir hanya tinggal beberapa bulan karena penyakit kankernya telah menyebar ke paru-paru. Teman-teman yang mengunjunginya selalu kehabisan kata-kata karena Pak Amir selalu bersaksi bahwa Tuhan begitu baik kepadanya. Ia diberikan kekuatan ketika rasa sakit menyerang seluruh sendi tubuhnya. Ia bersyukur sebab Tuhan selalu mengirimkan para perawat yang sigap membantunya untuk makan, mandi atau minum obat. Ia percaya bahwa Tuhan tak pernah ingkar janji untuk memeliharanya.

Sikap Pak Amir sejalan dengan pemazmur yang meyakini janji-janji Tuhan dalam hidupnya. Keyakinan akan janji Tuhan ditopang oleh kecintaan pemazmur pada firman Tuhan dan melakukan perintah-Nya. Karena itu, dia dipenuhi oleh hikmat Tuhan dan tak pernah putus asa untuk melihat janji Tuhan tergenapi. Kesaksian pemazmur dan Pak Amir merupakan contoh nyata betapa janji Tuhan adalah ya dan amin. Marilah kita terus menghidupi janji tersebut dan menyaksikan pemeliharaan-Nya setiap hari.

DOA:

Janji-Mu adalah ya dan amin, ya Tuhan. Biarlah kami hidup berdasarkan janji kasih setia-Mu sehingga kami dapat menjalani masa tua kami dengan bahagia. Amin.