Yosua 22:10-20

…“Bani Ruben, bani Gad, dan suku Manasye yang setengah itu telah mendirikan mezbah di seberang tanah Kanaan…

(Yos. 22:11)

Persepsi yang berbeda dan ketidakmampuan memahami sudut pandang pihak lain dapat menjadi penyebab konflik interpersonal maupun antarkelompok. Dalam situasi ini, masing-masing pihak menganggap pihak lain salah dan dirinya atau kelompoknya benar, yang diistilahkan dengan ingroup favoritism. Padahal, konflik dapat diatasi jika masing- masing pihak mau belajar memahami persepsi pihak lain.

Suasana konflik dalam bacaan kita terjadi oleh karena sebagian bani Ruben, bani Gat dan suku Manasye mendirikan mezbah di seberang tanah Kanaan di Gelilot dalam perjalanan mereka ke tanah milik mereka di Gilead. Bagi sebagian umat Israel yang lain, mendirikan mezbah di tempat tersebut dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala dan pemberontakan kepada Allah. Padahal mezbah tersebut didirikan sebagai bentuk pengingat identitas mereka sebagai umat Allah dan sebagai saksi bagi keturunan mereka bahwa baik sebagian dari ketiga suku yang pergi maupun yang tetap berada di seberang Yordan adalah satu keturunan yang menyembah Allah Israel. Penjelasan ini dapat diterima dan dimengerti sehingga perang saudara dapat dihindari.

Youth, memiliki sudut pandang yang berbeda adalah suatu hal yang wajar. Tuhan menganugerahkan kepada kita akal budi dan kemampuan berpikir untuk memahami, menakar, mempertimbangkan, dan mengambil keputusan. Dibutuhkan kerendahan hati dan kepekaan dalam tuntunan Tuhan untuk memahami pihak lain agar kita terhindar dari sikap yang selalu merasa paling benar dan menghakimi orang atau pihak lain.

1. Apa yang menjadi sumber kesalahpahaman dalam teks di atas?
2. Hal-hal apa saja yang membuat Youth tergoda untuk menghakimi sesama?

Pokok Doa: Kerendahan hati untuk belajar memahami persepsi pihak lain.