HIDUP YANG TIDAK BERCELA
Mazmur 101
Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela.
(Mzm. 101:2a)
Beberapa tahun yang lalu, sebuah partai besar di Indonesia melakukan kampanye dengan menyerukan sebuah slogan: “Katakan Tidak Pada Korupsi!” Namun, tak lama setelahnya, banyak petinggi partai tersebut tertangkap dan dihukum penjara karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan penolakan terhadap perbuatan-perbuatan tercela bukan didasarkan pada kesadaran dan ketulusan hati.
Mazmur 101 adalah ungkapan hati Raja Daud mengenai keberpihakannya pada perbuatan-perbuatan yang berkenan bagi Tuhan. Kepada Tuhan, pemazmur menyatakan bahwa ia hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela (ay. 2). Pemazmur tahu, Tuhan berkenan kepada orang yang melakukan hukum-hukum-Nya. Ia menyatakan bahwa ia membenci berbagai perbuatan yang kotor dan jahat, yaitu perkara dursila, perbuatan murtad, mengumpat, kesombongan, tipu daya, dan dusta. Sebaliknya, pemazmur hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, bermazmur bagi Tuhan dan hidup dalam ketulusan hati.
Pernahkah kita menyatakan ketidaksukaan kita terhadap perbuatan-perbuatan tercela? Pernyataan itu hendaknya bukan hanya sekedar kata-kata yang terucap di bibir saja, tetapi merupakan ungkapan kesungguhan hati. Seperti pemazmur, marilah kita memperlihatkan kehidupan yang tidak bercela, agar Tuhan berkenan atas kehidupan kita.
DOA:
Tuhan, kami ingin memperhatikan kehidupan kami agar tidak bercela di hadapan-Mu. Amin.
1 Raj. 8:1-21; Mzm. 101; Mrk. 8:14-21
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama