Roma 7:1-12

… kamu juga telah mati terhadap hukum Taurat melalui tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

(Roma 7:4)

Ada kisah tentang seorang anak jalanan yang diadopsi oleh pasangan suami istri yang baik hati. Pasangan itu sangat mengasihi dan merawat anak jalanan itu dengan sepenuh hati. Si anak yang mengalami kebaikan dan kasih sayang dari orangtua barunya merasa sangat bersyukur karena ia sekarang telah “dimiliki” oleh mereka yang mengasihinya. Sebelumnya ia bukanlah milik siapa-siapa. Rasa syukurnya karena telah mengalami kasih sayang dari orangtua barunya itu ia ungkapkan dengan cara mengasihi mereka melalui setiap perbuatan dan ketaatan pada mereka.

Melalui suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menyampaikan bahwa kita adalah milik Kristus. Sebagai milik Kristus, sudah selayaknya hidup kita membuahkan kasih sebagai ungkapan syukur karena telah dimiliki oleh Kristus. Paulus menyampaikan bahwa “Kita telah mati bersama hukum Taurat, dan bangkit bersama Kristus” (ay. 4). Karena itu, kita patut berterima kasih, bersyukur, dan mengasihi Kristus, pemilik kehidupan kita. Paulus juga menyampaikan bahwa orang yang telah menjadi milik Kristus akan melakukan kehendak Kristus dengan ketaatan dan penuh sukacita. Orang yang menyadari bahwa ia telah menjadi milik Kristus akan memberikan seluruh hidupnya sebagai kepunyaan Kristus.

Teens, dari kisah anak jalanan tadi, kita bisa belajar bahwa kasih yang telah kita terima dari Allah sudah sepatutnya kita respons dengan rasa syukur dan kesediaan untuk memberikan hidup kita sebagai kepunyaan-Nya. Sebagai milik Kristus, maka kita akan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya dengan segenap hati tanpa merasa terbeban. Kita akan merasa bersukacita ketika kita dapat melakukan perbuatan yang menyenangkan hati Tuhan sebagai ungkapan syukur.