2 Samuel 15:13-31

Demi TUHAN yang hidup dan demi hidup Tuanku Raja, di mana Tuanku Raja ada, baik hidup atau mati, di situ juga hambamu ini.

(2 Sam. 15:21)

Bersikap loyal kepada seseorang dalam situasi aman dan nyaman adalah hal biasa dan umum terjadi. Namun, memilih untuk tetap loyal kepada orang lain dalam situasi yang berbahaya dan tidak menguntungkan merupakan sikap setia tanpa batas. Loyalitas dan kekuasaan bagai dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan. Kisah Itai, orang buangan yang baru saja mengikut Daud dapat menjadi inspirasi iman dalam perjalanan kita bersama Allah.

Saat Daud harus meninggalkan Yerusalem oleh karena persekongkolan jahat Absalom, semua pelayan, termasuk orang Gat ikut bersamanya. Ada seorang buangan, orang Gat, yang baru saja melayani Daud di Yerusalem. Namanya Itai. Ketika Daud sadar bahwa Itai ikut bersamanya, maka Daud meminta Itai kembali ke kaum bangsanya daripada mengikut Daud dalam ketidakpastian, mengingat Itai baru saja bekerja kepada Daud. Hal menarik terdapat dalam jawaban Itai: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidup Tuanku Raja, di mana Tuanku Raja ada, baik hidup atau mati, di situ juga hambamu ini.” (ay. 21). Respons Itai menunjukkan kesetiaan yang tulus dan tanpa syarat. Ia tentu tahu bahwa situasi yang sedang dihadapi tidaklah mudah. Namun, ia memilih jalan setia untuk tetap berada bersama dan melayani Daud.

Youth, apa yang dilakukan Itai patut kita teladani, khususnya dalam perjalanan iman bersama Tuhan. Tetaplah setia pada Tuhan dalam segala situasi, yang diwujudkan dalam tindakan kesetiaan kepada sahabat, keluarga, maupun pekerjaan dan berbagai tanggung jawab yang Tuhan percayakan. Ada banyak tantangan dan godaan, namun tetaplah setia!

1. Apa respons Itai ketika Daud memintanya kembali ke bangsanya?
2. Apa saja tantangan atau godaan yang Youth alami saat memilih untuk setia?

Pokok Doa: Tetap setia dalam perjalanan iman bersama Allah.