Mazmur 50:16-23

Orang yang benar jalannya, akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari Allah.

(Mzm. 50:23)

Jagat maya dibuat kagum oleh beberapa kisah tentang petugas kebersihan di tempat umum, baik di dalam kereta api, mal, maupun bandara, saat mengembalikan sekantong uang atau dompet yang tertinggal dan jatuh. Ketika ditanya, apa yang menyebabkan mereka mengembalikan temuan itu, jawabannya sederhana namun mendalam. Barang itu adalah milik orang lain, dan mereka menempatkan diri di situasi orang yang kehilangan. Kisah ini tidak hanya menggambarkan kejujuran, tetapi juga tentang pilihan untuk melakukan apa yang benar. Mereka telah melakukan perbuatan yang benar.

Secara mendasar, memilih jalan yang benar merupakan kualitas spiritual sebagai dampak dari relasi seseorang dengan Tuhan. Pemazmur melihat sikap benar sebagai bentuk ibadah yang sejati, bahkan pemazmur menyaksikan bahwa Allah akan menyaksikan keselamatan bagi orang yang benar jalannya. Melalui Mazmur 50, kita dapat mengerti bahwa ibadah yang sejati bukan semata-mata tentang ritual keagamaan, melainkan perilaku nyata dalam hidup sehari-hari. Mazmur ini pada akhirnya mengingatkan tentang betapa pentingnya hidup benar di hadapan Allah, bukan sebatas perkataan atau ritual formal, namun hati yang tulus dan hidup yang setia sesuai dengan kehendak-Nya.

Youth, ibadah ritual itu penting, namun tidak cukup sampai di situ. Ibadah ritual harus dilanjutkan dan dinyatakan dalam tindakan nyata setiap hari, yaitu dengan bersikap benar dalam perkataan dan tindakan; stay true dalam relasi dengan orang lain; memilih jalan yang benar dan jujur di pekerjaan dan usaha; dan dalam mengelola berbagai hal yang Tuhan percayakan.

1. Apa saja bentuk ibadah sejati yang dipaparkan pemazmur?
2. Apa godaan terbesar Youth untuk mewujudkan ibadah yang sejati itu?

Pokok Doa: Kesediaan melanjutkan ibadah ritual ke ibadah sosial sehari-hari.