JANGAN CURANG
Titus 2:9-10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
(Titus 2:10)
Sinta pernah ketahuan menyontek saat ujian. Ia berbuat curang agar dapat nilai baik. Akibatnya, ia menerima sanksi. Ia dihukum dan akhirnya merasa malu pada dirinya dan teman-temannya.
Adik-adik, Paulus mengingatkan kita untuk jangan berbuat curang atau tidak jujur. Mari kita membaca Titus 2:9-10! Teks ini merupakan nasi- hat Paulus kepada Titus mengenai cara mengajar para hamba. Titus harus mengajar para hamba agar tidak berbuat curang. Hamba-hamba harus memiliki sikap tulus dan setia terhadap tuannya. Tulus berarti memiliki hati bersih, jujur, tidak pura-pura dan tidak serong. Setia berarti berpegang teguh, misalnya pada janji atau pendirian. Setia dapat juga berarti patuh atau taat. Para hamba harus selalu menunjukkan sikap tulus dan setia agar melalui sikap yang mereka tunjukkan itu, orang mengenal dan memuji ajaran tentang Allah, Penyelamat.
Adik-adik, mari menerapkan sikap tulus dan setia. Jangan curang. Orang dapat mengenal ajaran tentang Allah melalui sikap hidup yang kita lakukan sehari-hari.
Doa: Bapa di surga, mampukan aku untuk selalu berlaku tulus dan setia.
Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama