Yohanes 1:1-5

Segala sesuatu dijadikan melalui Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

(Yohanes 1:3)

Alkitab adalah firman Allah. Namun, firman Allah tidak identik dengan Alkitab. Mengapa demikian? Sebab, Alkitab adalah buku, barang yang fana, tetapi firman Allah kekal selamanya (bd. Yes. 40:8; Luk. 21:33). Firman Allah yang kekal itu hadir dalam berbagai bentuk. Selain Alkitab sebagai firman Allah yang dituliskan, kita juga mengenal firman Allah yang diucapkan melalui kesaksian para nabi dan rasul. Ada juga firman yang diberitakan kini dan di sini, yakni pemberitaan gereja yang berdasarkan isi Alkitab. Yang paling utama adalah Firman Allah yang Hidup, yakni Yesus Kristus sendiri. Sejak semula, Allah berelasi dengan ciptaan-Nya melalui media firman-Nya, yang disampaikan dalam berbagai cara. Puncaknya adalah melalui kehadiran Yesus Kristus, sebagai Firman Allah yang Hidup.

Yesus adalah Firman yang sudah ada sejak semula. Ia adalah Allah sendiri, yang kekal bersama Sang Bapa (ay. 1), yang melalui-Nya, Allah berelasi dengan ciptaan-Nya. Segala sesuatu dijadikan melalui Dia (ay. 3). Jadi, Sang Firman adalah Sang Media Allah, yang melalui-Nya Allah berelasi dengan ciptaan-Nya. Ia mencipta, memelihara, menyelamatkan, dan membarui seluruh ciptaan melalui Firman-Nya. Firman yang Hidup itulah yang kemudian dipersaksikan oleh para rasul, dituliskan dalam Alkitab, dan diberitakan hingga saat ini oleh gereja. Maka, segala bentuk firman Allah itu memuncak pada Firman yang Hidup, yang melalui-Nya, Allah melakukan karya keselamatan-Nya bagi dunia.

Teens, firman adalah media Allah berelasi dengan dunia. Melalui firman, Allah menyatakan diri-Nya, memelihara ciptaan-Nya, dan menyelamatkan dunia karena kasih-Nya. Sebagai umat ciptaan yang dikasihi Allah, kita diajak untuk meresponsnya dengan hidup dalam Kristus, yakni Firman yang Hidup, yang kita kenal melalui Alkitab dan pemberitaan gereja kini dan di sini.