Ibrani 1:1-4

… pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dengan berbagai cara berbicara kepada

nenek moyang kita ….

(Ibrani 1:1)

Bulan ini kita akan berbicara tentang Alkitab dan media sosial. Bicara tentang media sosial selalu terkait dengan komunikasi. Kata “sosial” berasal dari bahasa Latin, socius, yang berarti sahabat, juga kata socialis, yang berarti persahabatan atau hidup bersama. Ini berkaitan dengan kata “komunikasi” yang juga berasal dari kata Latin, communicare, yang berarti berbagi, menerima, atau berhubungan. Dalam kedua kata ini termuat makna relasi atau hubungan. Ketika kita berkomunikasi atau bersosialisasi, kita sebenarnya sedang membangun hubungan. Allah kita adalah Allah persekutuan. Ia menjalin relasi dengan ciptaan-Nya. Ia adalah Allah yang berkomunikasi.

Dalam Alkitab, Allah digambarkan sebagai Allah yang terus-menerus menjalin relasi dengan ciptaan-Nya, mulai dari penciptaan sampai nanti Ia datang kembali ke dunia ini. Ia juga berbicara kepada umat-Nya melalui berbagai macam cara. Kitab Ibrani memperlihatkan bagaimana Allah selalu berbicara dan menjalin relasi dengan umat-Nya, “… pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dengan berbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi, pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya …” (ay. 1-2). Yesus Kristus adalah bentuk komunikasi Allah yang paling utama. Melalui Kristus, Allah bukan hanya berkomunikasi dan berelasi, melainkan juga merangkul ciptaan-Nya dalam persekutuan dengan-Nya.

Teens, jika Allah saja mau berkomunikasi dan berelasi dengan kita, bahkan mau merengkuh kita dalam persekutuan dengan-Nya, tentu kita sebagai umat- Nya juga diajak untuk berkomunikasi dan menjalin relasi dengan sesama. Relasi dan komunikasi yang kita bangun dengan sesama juga seharusnya menjadi wujud persekutuan kita yang merefleksikan Allah. Segala bentuk komunikasi kita pun seharusnya menghadirkan Allah.