Yosua 10:1-14

Belum pernah ada hari seperti itu, baik sebelum maupun sesudahnya, bahwa Tuhan mendengarkan permohonan seseorang seperti itu, sebab TUHANlah yang berperang untuk orang Israel. 

(Yos. 10:14)

 

 

 

Youth, pernahkan kalian mendengar tentang filsafat Stoa? Salah satu prinsip dasar dalam filsafat Stoa adalah tentang dikotomi kendali. Prinsip ini mengingatkan kita bahwa terdapat “hal di dalam kendali” dan “hal di luar kendali” manusia. Kegagalan dan keberhasilan dalam hidup tidak ditentukan oleh usaha kita semata. Selalu ada faktor lain di luar kendali kita yang turut menentukannya.

 

Bangsa Israel harus melawan lima kerajaan yang bersekutu: Yerusalem, Hebron, Yarmut, Lakhis, dan Eglon. Israel yang dipimpin oleh Yosua hanya mempunyai satu sekutu, yaitu Gibeon. Lima kerajaan ini bukan lawan yang mudah bagi Israel dan Gibeon. Yosua maju bersama pasukannya, pahlawan yang gagah perkasa. Namun Yosua menang bukan karena mengandalkan kekuatannya sendiri. Ada faktor lain yang menentukan kemenangannya, yaitu pertolongan Tuhan. Tuhan mengatur agar matahari tidak bergerak, sehingga pertempuran hari itu menjadi lebih panjang dari biasanya (ay. 12-14). Tuhan menurunkan hujan batu kepada para tentara musuh. Bahkan, jumlah orang yang tewas oleh hujan batu lebih banyak daripada jumlah orang yang dikalahkan oleh pasukan Yosua (ay. 10-11). Semua itu terjadi di luar kendali Yosua sebagai manusia.

 

Youth, setiap keberhasilan yang kita raih dalam studi maupun karier, di satu sisi adalah karena kerja keras kita, tetapi di sisi yang lain, itu semua berkat penyertaan dan pertolongan Tuhan bagi kita. Tuhanlah yang mengerjakan segala sesuatu yang di luar kendali kita. Bersikaplah rendah hati ketika kamu berhasil, tetapi juga tidak takut pada tantangan karena percaya akan pertolongan-Nya.

 

 

1. Apa bentuk pertolongan Tuhan bagi Yosua?
2. Bagaimana kamu memaknai keberhasilan yang kamu dapatkan?

 

 

Pokok Doa: Tetap rendah hati saat mendapat keberhasilan.