KUNCINYA ADA DI HATI
Bacaan: Markus 6:45-52
Lalu ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun reda. Mereka sangat tercengang, sebab mereka belum juga mengerti tentang roti itu, dan hati mereka tetap degil.
(Mrk. 6:51-52)
Seorang dokter yang juga dosen fakultas kedokteran meninggal dunia. Rumah duka dipenuhi pelayat yang kebanyakan kolega dan mantan mahasiswa beliau dari berbagai angkatan. Banyak yang berkisah tentang kecerdasan dan kebaikan hati sang dokter bedah. Dia sangat terkenal sebagai dokter yang tidak materialistis, mendahulukan keselamatan pasien. Perbuatan itu menyentuh hati banyak orang. Kebaikan hati sang dokter itu benar-benar mengagumkan bagi mereka. Semua mengenal sang dokter dari perbuatannya selama bekerja sebagai dokter.
Berbeda dengan murid-murid Tuhan. Perbuatan ajaib yang berulang Tuhan lakukan di hadapan mereka, ternyata tidak mampu membuat para murid takjub. Hati mereka terkunci. Mereka hanya menganggap Tuhan Yesus sebagai guru biasa saja. Karena itu, tak heran kalau peristiwa sehebat lima roti dan dua ikan berlalu begitu saja. Sekarang, saat mereka ditolong secara pribadi pun, mereka tak jua paham. Sahabat Senior, hati memiliki peranan penting untuk mengerti setiap rencana-Nya. Simpan semua karya-Nya di hati, supaya kita dapat memuji Dia dengan tepat. Buka hati, jangan menguncinya. Sebab kuncinya ada di hati kita. Hanya hati yang dapat merasakan kebaikan-Nyalah yang mengenali Tuhan yang baik.
DOA:
Ya Allah, Engkau tak henti-hentinya menunjukkan banyak karya hebat dalam hidup kami. Kami membuka hati kami, supaya itu semua tak lewat begitu saja. Tuhan inilah hati kami. Kuasailah. Kami ingin semakin tua semakin mengerti jalan-jalan-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama