Yesaya 46:1-13

“Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, sesungguhnya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku.”

(Yesaya 46:9)

Seorang remaja begitu kecewa saat idola K-Pop- nya menjadi tersangka kejahatan seksual. Kemudian ia membagikan cerita di media sosial untuk mengekspresikan rasa kecewanya terhadap sang idola. Ada juga kisah seorang remaja yang terlalu berharap kepada sahabatnya, tetapi ternyata sang sahabat menusuk dirinya dari belakang dan sering membicarakan keburukannya kepada orang lain. Banyak kisah serupa di mana seseorang menaruh harapan kepada orang lain, tetapi berakhir dengan kekecewaan. Apakah itu berarti bahwa kita tidak bisa percaya lagi kepada manusia? Tentu bukan ini maksudnya, melainkan bahwa setiap manusia bisa saja melakukan kesalahan dan bisa menyebabkan kekecewaan.

Bacaan Alkitab hari ini menyinggung tentang dewa-dewa Babel dan kejatuhan mereka di hadapan Allah. Tuhan menunjukkan bahwa Ia adalah satu-satunya yang mempunyai kuasa, dan dewa-dewa tidak dapat memberi keselamatan dan memberi pengharapan. Yesaya mengingatkan kembali bahwa Tuhan tidak dapat disamakan dengan dewa-dewa yang disembah orang dan tidak bisa diduakan. Hanya Tuhanlah yang sanggup menjadi tumpuan harapan bagi yang percaya kepada-Nya. Dialah Allah, tidak ada yang lain, dan tidak ada yang seperti Dia.

Teens, pada saat kamu mengidolakan atau menaruh harapan pada seseorang, kamu harus menyadari bahwa mereka adalah seorang manusia yang tidak lepas dari kesalahan. Pada saat kamu terlalu berharap kepada seseorang, maka kamu bisa mengalami kekecewaan. Selain itu, pada saat kamu terlalu mengandalkan hal lain, misalnya kecerdasanmu selain Tuhan, maka yang mungkin terjadi adalah kekecewaan juga. Tuhan menginginkan kamu terus berpengharapan kepada-Nya, dan tidak ada yang lain selain Allah. Pada saat kamu berpengharapan kepada Tuhan, maka pengharapanmu itu tidak akan pernah sia-sia.