Matius 26:36-46

Lalu kata-Nya kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga- jagalah dengan Aku.”

(Matius 26:38)

Dalam unggahannya pada Juli 2023, @pemimpin. indonesia, sebuah akun Instagram yang membahas tema kepemimpinan, menegaskan demikian: “Bukan tugas pemimpin untuk: (1) Selalu tahu segala hal, (2) sempurna melakukan semuanya, (3) sibuk terus enggak kenal waktu, (4) mengabaikan diri sendiri demi kesenangan anggota, (5) memastikan semua kegiatan berjalan tanpa kendala.” Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada sosok pemimpin yang sempurna, sebaliknya, pemimpin bisa juga

Dalam doa-Nya di Getsemani menjelang penangkapan dan kematian-Nya, Tuhan Yesus sendiri berdoa dengan sungguh meskipun Ia dipenuhi ketakutan yang mencekam. Ia mengungkapkan perasaan-Nya kepada ketiga murid-Nya bahwa Ia seperti mau mati. Bisakah dibayangkan betapa besar kengerian yang dirasakan oleh Tuhan Yesus? Pada momen ini, Yesus pun menyatakan kerapuhan-Nya. Ia merasakan kesedihan yang amat dalam. Namun demikian, di dalam kesedihan dan kengerian yang dirasakan-Nya, Ia berdoa dan berserah secara utuh kepada Bapa. Doa-Nya memberikan teladan bagi setiap pengikut-Nya untuk berserah penuh dalam kerapuhan.

Teens, telah satu bulan lamanya kamu merenungkan firman Tuhan tentang kepemimpinan. Banyak hal yang kamu pelajari setiap harinya. Namun, ingatlah selalu bahwa seorang pemimpin pun adalah manusia biasa. Artinya, pemimpin itu tidak harus sempurna dan malah memiliki kerapuhan. Meskipun demikian, melalui Tuhan Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia, kamu dapat belajar bahwa kerapuhan pun direngkuh oleh Kristus. Dengan demikian, kamu tidak perlu merasa malu ataupun gengsi menghadapi kerapuhanmu. Justru sebaliknya, dalam setiap kerapuhan dan keterbatasan yang kamu miliki, teruslah belajar sambil senantiasa berdoa kepada Allah, dan andalkan Tuhan selalu.