Bacaan: Mazmur 139:1-6, 13-18

Sesungguhnya, Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu sebab aku dijadikan dengan dahsyat dan ajaib.

(Mzm. 139: 13-14a)

Anya, pemudi berusia 25 tahun sedang bertanya kepada ibunya tentang kisah kelahirannya. Ia bertanya kepada ibunya seperti apa kondisi ibunya ketika mengandung Anya. Bagaimana kondisi dan situasi ketika Anya dilahirkan. Ibunya bercerita bahwa dulu, ketika ibunya mengandungAnya, ada banyak kondisi yang berat. Kematian mendadak sang nenek, sangat membuat ibunya terpukul. Oleh karena itu kehamilan ibunya tergolong kehamilan yang berat, secara mental dan fisik. Proses kelahiran Anya juga tergolong traumatis bagi ibunya. Waktu Anya lahir, ibunya mengalami tekanan mental karena dokter dan suster yang tidak memperlakukannya dengan baik. Namun dalam cerita sedih itu, ibu dari Anya mengingatkan bahwa setiap cerita kelahiran itu luar biasa. Kisah kelahiran Anya membuktikan betapa ajaibnya kasih Tuhan di dalam segala pergumulan. Itulah yang membuat Anya kuat hingga hari ini, begitulah pesan sang ibu.

Itulah yang juga disaksikan oleh pemazmur dalam bacaan kita. Tuhan sungguh menenun kita dengan indah. Meski kisah hidup tak selalu indah, tetapi Allah menenun kita dengan indah. Ia melihat kita ini sangat berharga, sangat indah, layak dikasihi dan dihargai. Betapa hati kita terhibur dan dikuatkan dengan firman Tuhan hari ini. Yakinlah bahwa setiap kita berharga dan unik di mata Tuhan. Karena Tuhan menenun kita dengan indah demi kemuliaan nama-Nya. Setiap anak manusia berharga di mata Tuhan. Karena itu kita pun diajak untuk menghormati, mengasihi sesama manusia. Terpujilah Tuhan.

DOA:

Ya Allah yang Mahabaik, betapa indah karya-Mu dalam diri kami. Kami, Dikau tenun dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Engkau melihat kami begitu berharga sebelum kami ada di dunia ini. Terpujilah nama-Mu. Amin.