Daniel 6:5-12

Kata orang-orang itu, “Kita tidak akan menemukan alasan apa pun untuk mendakwa Daniel kecuali dalam hal hukum Allahnya!”

(Daniel 6:6)

Berada dalam sebuah tim dengan sosok pemimpin yang tidak memiliki prinsip teguh tentu sangat melelahkan. Kurangnya keteguhan prinsip pada diri seorang pemimpin akan menimbulkan ketidakjelasan pada komunitas yang sedang ia pimpin. Alhasil, tidak jarang sebuah komunitas harus mengalami perubahan-perubahan tak esensial yang berujung pada penurunan semangat dan kualitas relasi di dalamnya.

Para pemimpin yang menganggap Daniel sebagai ancaman telah memilih untuk menjebaknya melalui strategi politik yang sangat terencana. Daniel, sebagai salah seorang pemimpin di Kerajaan Babel, tentu menyadari dan mengetahui strategi politik yang sedang dilakukan oleh para lawannya melalui pembuatan kebijakan yang jahat. Namun, ia tidak membiarkan dirinya dikalahkan oleh kondisi. Daniel tidak begitu saja mengalami lemah prinsip hingga menurunkan kesetiaannya kepada Tuhan. Prinsip Daniel untuk setia kepada Tuhan adalah bagian dari kualitas dirinya sebagai seorang pemimpin. Kesetiaan Daniel kepada Tuhan bukan sekadar ikatan emosional sementara, melainkan disertai dengan prinsip yang teguh.

Teens, kisah Daniel ini dapat kamu jadikan bahan perenungan untuk membangun kualitas pemimpin yang berprinsip teguh. Milikilah keteguhan prinsip sehingga kamu tidak mudah goyah oleh kondisi yang dapat menghambat pertumbuhan kualitas dirimu. Melalui kisah Daniel ini mari belajar bahwa prinsip yang teguh akan memberi dampak yang besar terhadap pertumbuhan iman seorang pemimpin yang takut akan Tuhan. Mempertahankan prinsip tidaklah mudah sebab bisa saja keadaan akan berbenturan dengan prinsipmu. Namun demikian, jangan biarkan prinsipmu kalah. Peganglah kuat prinsipmu dan secara kreatif ambillah keputusan yang sejalan dengan prinsipmu. Jadi, apakah kamu siap menjadi seorang pemimpin yang berprinsip teguh?