
TAATLAH KEPADA ALLAH
Kisah Para Rasul 5:1-10
Namun, Petrus berkata, “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?”
(Kisah Para Rasul 5:3)
“Bukan aku yang makan bekalnya Martin, Bu. Aku tidak tahu apa-apa,” ujar Bandi. “Bandi, Ibu ingin kamu jujur dan mengaku. Benarkah kamu yang makan bekal Martin? Ingat Bandi, kamu bisa berbohong. Namun, Tuhan tahu semua-nya,” kata Ibu Lina, guru wali kelas Didi.
Adik-adik, ber-bohong artinya menya-takan sesuatu yang tidak benar. Mari kita membaca Kisah Para Rasul 5:1-10. Jemaat mula-mula hidup saling berbagi. Jika ada yang menjual harta miliknya, ia akan membagi-kannya kepada semua orang. Namun, Ananias dan Safira ingin menahan sebagian hasil penjualan tanah untuk dirinya sendiri. Ia berbohong ketika ditanya oleh Petrus. Mereka bisa membohongi manusia, tetapi Tuhan mengetahui semuanya. Akibatnya, mereka berdua mati.
Adik-adik, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Segala sesuatu yang kita lakukan, Ia tahu. Ketika kita melakukan kesalahan, segeralah mengaku dan minta maaf. Berusahalah untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Lebih baik kita hidup jujur daripada berbohong.
Doa: Bapa di Surga, ingatkanlah aku untuk selalu hidup jujur.
Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama