Markus 16:1-20

… tetapi orang muda itu berkata kepada mereka, “Jangan terkejut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah dibangkitkan. Ia tidak ada di sini.”

(Markus 16:6)

Semua orang suka dengan comeback story, kisah yang menceritakan tokoh yang teraniaya dan diremehkan di awal cerita, tetapi pada akhirnya bisa muncul sebagai pemenang. Hampir semua film mainstream mengikuti pola cerita seperti ini.

Tak ada comeback story yang lebih hebat daripada kisah Yesus Kristus. Injil mencatat bagaimana Yesus menderita sedemikian hebat di tangan para pemuka agama dan prajurit Romawi, bahkan sampai mati disalibkan. Namun, Yesus bangkit pada hari ketiga di luar bayangan semua orang! Bahkan, para murid-Nya pun kesulitan untuk memahami kisah kebangkitan Yesus. Sebenarnya, Yesus pernah memberitahukan apa yang akan Ia alami kepada para pengikut-Nya, tetapi pada saat itu para murid tidak mengerti akan maksud Yesus. Mereka tenggelam dalam duka akibat peristiwa kematian Yesus yang begitu mengguncang perasaan. Tiga perempuan pengikut Yesus yang datang pagi-pagi benar untuk meminyaki jasad Yesus, terheran-heran karena batu besar yang menutup kubur Yesus telah terguling. Rasa heran berubah menjadi takut dan gentar saat mereka mendengar berita kebangkitan-Nya. Barulah setelah Yesus menampakkan diri secara langsung, para murid terbebas dari rasa takut kemudian pergi mengabarkan Injil ke segala penjuru.

Teens, kebangkitan Kristus adalah fondasi iman Kristen. Tanpa kebangkitan, salib tak lebih dari simbol sengsara dan nestapa. Bangkitnya Kristus dari antara orang mati memberikan kabar sukacita bagi seluruh dunia bahwa karya keselamatan Allah telah genap. Maut yang begitu ditakuti oleh manusia fana kini telah dikalahkan oleh cinta kasih Allah pada umat-Nya. Sebagai pengikut Kristus, kita tentu merasakan sukacita dan gembira menerima kabar kebangkitan. Kiranya sukacita itu diiringi dengan kesediaan untuk mewartakan kebangkitan-Nya kepada semua orang