Matius 4:23-25

Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat mereka dan memberitakan Injil Kerajaan serta menyembuhkan orang- orang di antara bangsa itu dari segala penyakit dan kelemahan.

(Matius 4:23)

Kelvin dan Abram berteman. Mereka teman di gereja, juga teman satu sekolah. Sehari-hari mereka selalu bersama, dari mengerjakan tugas bersama sampai mabar (main bareng). Kelvin mengenal keluarga Abram, begitu pula Abram tahu bagaimana keluarga Kelvin. Abram tahu orangtua Kelvin sering bertengkar, bahkan sekarang ayah Kelvin sudah pergi dari rumah. Kelvin menceritakan kesusahannya karena orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Ketika ada orang-orang yang mencibir Kelvin karena perceraian orangtuanya, Abram tetap menjadi sahabat bagi Kelvin karena ia tahu bagaimana susahnya hati Kelvin menghadapi situasi itu.

Ketika pergumulan sehari-hari dialami bersama, rasa peduli pun tumbuh. Yesus bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Yesus berjumpa dengan orang-orang kaya, pemimpin agama, para pemungut cukai, nelayan, sampai orang- orang yang dicap pendosa. Namun, Alkitab mencatat, Yesus lebih sering berada di tengah masyarakat biasa, mereka yang dari kalangan ekonomi lemah, orang sakit, dan yang dijauhi masyarakat. Perjumpaan intens dengan kelompok masyarakat ini menumbuhkan kepedulian Yesus. Ia berkeliling Galilea, untuk mengajar, mengusir setan, dan menyembuhkan mereka. Mereka diajar tentang Injil Kerajaan Allah yang membawa perubahan. Perubahan yang dimulai dari dalam diri, yang membuat orang berdaya guna.

Teens, dalam kehidupan bersama dengan orang lain, kamu tentu mengalami situasi tertentu, suka dan duka, kekhawatiran dan harapan. Dari situ kamu dan orang-orang di sekelilingmu dapat menumbuhkan kepedulian bersama. Misalnya, kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengelola sampah plastik, mengunjungi orang sakit, atau membuat pertandingan persahabatan yang bersifat positif.