Ester 9:29-32

Surat kedua tentang Hari Raya Purim ini ditulisnya dengan kuasa penuh untuk menguatkannya … kemudian ditulis dalam kitab.

(Ester 9:29, 32)

Salah satu alasan mengapa seseorang tidak melakukan kemajuan dalam apa yang dikerjakan adalah karena hanya pandai membuat rancangan, tetapi lamban dalam menindaklanjuti atau follow up. Perencanaan hanya menjadi ide dan wacana jika tidak dilanjutkan dalam aksi nyata. Follow up menjamin bahwa suatu rencana berjalan sebagaimana mestinya dan menunjukkan kemajuan yang nyata.

Ketika Hari Raya Purim dimaklumkan kepada seluruh orang Yahudi, Ester melakukan tindakan follow up dengan menulis surat kedua dengan kuasa penuh untuk menguatkan pemakluman hari raya itu, sekaligus menuliskan ketetapan hari raya itu di dalam kitab. Hal ini dimaksudkan agar penetapan hari raya itu tidak hanya sekadar aturan tertulis, tetapi juga dilaksanakan secara utuh oleh seluruh orang Yahudi. Ester melakukan langkah-langkah lanjutan ini karena hari raya ini sangat penting bagi sejarah bangsa Yahudi. Mereka telah melalui masa- masa berat dan sukar sehingga kelepasan dan kelegaan yang mereka terima harus dirayakan sebagai pengingat bahwa Tuhan telah menyertai dan menolong mereka. Selain itu, perayaan ini menjadi penting sebagai bentuk didikan dan ajaran bagi generasi selanjutnya. Dengan belajar dari pengalaman nenek moyang mereka, generasi baru Yahudi dapat menghayati perjuangan leluhur mereka saat berada di pembuangan dan bagaimana Tuhan telah melepaskan dan mengaruniakan kelegaan kepada mereka.

Teens, melakukan tindakan follow up adalah hal yang penting. Dalam setiap perencanaan dibutuhkan tindakan nyata. Ini pun berlaku dalam hidup sehari-hari, khususnya dalam hidup beriman untuk melakukan firman Tuhan. Setelah kamu belajar tentang firman dan bertekad untuk bertumbuh di dalamnya, maka tekad itu harus diwujudnyatakan; harus di-follow up. Dengan begitu, tekadmu tidak hanya wacana, tetapi juga menjadi aksi nyata.