HUJAN BERKAT
Ayub 5:8-27
Ia menurunkan hujan ke atas muka bumi dan mengirim air ke atas ladang.
(Ayb. 5:10)
Banyak lagu populer yang terinspirasi dari hujan misalnya “Rhythm of the Rain” (The Cascades) dan lagu “Rain & Tears” (The Aphrodite’s Child). Lirik lagu-lagu pop tersebut selalu dikaitkan dengan air mata, perasaan sedih, menangis akibat putus cinta atau ditinggalkan oleh kekasih. Namun, salah satu sahabat Ayub, yaitu Elifas menyatakan bahwa “hujan adalah pemberian Tuhan yang sangat ajaib (seperti air jatuh ke bumi)”. Baginya, hujan adalah salah satu dari banyaknya perbuatan ajaib yang telah Tuhan lakukan. Begitulah kontradiksi cara orang memandang hujan. Manusia zaman sekarang juga memandang hujan deras sebagai sebuah penyebab dari bencana banjir dan menyalahkan Tuhan karena menurunkan hujan. Padahal akibat ulah manusia yang tidak bertanggung-jawab.
Sahabat Senior, sebagai orang percaya sudah seharusnyalah kita bersyukur karena Tuhan memberikan hujan. Tuhanlah yang menjatuhkan hujan ke atas ladang untuk membuat ladang bertumbuh subur agar manusia bisa menikmati hasilnya. “Hujan” juga memberi inspirasi terciptanya salah satu lagu pujian yang sangat terkenal yaitu “Hujan Berkat” (KJ 403). “Hujan berkat- Mu, itu yang kami perlu…dan seterusnya” seraya mensyukuri berbagai berkat yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita sejak kita masih muda hingga sekarang.
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk hujan yang Kau curahkan untuk memelihara kami. Kami bersyukur atas perbuatan-Mu yang baik dan ajaib. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama