Lukas 19:41-44

Kata-Nya, “Alangkah baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!

(Luk.19:42a)

Setiap orang mengidam-idamkan hidup yang penuh damai sejahtera. Demikian juga dengan Opa Nino. Opa Nino berpikir damai sejahteranya adalah hidup yang aman secara finansial, punya rumah, mobil, harta benda, simpanan yang cukup untuk hari tua, dan kondisi sosial yang baik. Itu sebabnya sejak muda Opa Nino berusaha bekerja keras dan membangun relasi yang harmonis dengan keluarga, saudara, kerabat, tetangga, rekan bisnis, karyawan, dan teman-temannya. Usaha Opa Nino untuk meraih kehidupan yang aman secara finansial dan kondisi sosial memang terwujud saat ini, tetapi secara jujur Opa Nino mengatakan bahwa hidupnya belum damai sejahtera. Seakan- akan masih ada lubang yang kosong di hatinya. Jadi sebenarnya apa damai sejahtera yang sejati dan bagaimana mengusahakannya?

Sahabat Senior, ketika Tuhan Yesus dielu-elukan di Yerusalem, Tuhan Yesus mengatakan bahwa damai sejahtera yang sejati adalah ketika Allah melawat kita. Melawat artinya hadir dan bersahabat dengan orang yang dilawat. Jadi artinya damai sejahtera yang sejati ialah ketika Tuhan Allah hadir dalam hidup kita dan bersahabat dengan kita. Mengapa lawatan Tuhan adalah damai sejahtera yang sejati? Karena melalui lawatan Tuhan, kita tetap memiliki pengharapan dan tabah melangkah meskipun dalam pergumulan yang berat, Tuhan menjadi sahabat yang sedia mendengarkan dan menguatkan kita.

DOA:

Tuhan, tolong bantu kami untuk selalu mengerti bahwa damai sejahtera yang sejati adalah lawatan-Mu bagi hidup kami.

Terima kasih Tuhan. Amin.