DIGENDONG TUHAN
Yes 46:1-13
Sampai masa tuamu Aku tetap sama dan sampai putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah menjadikan dan akan menanggung kamu; Aku akan memikul dan menyelamatkan kamu.
(Yes. 46:4)
Pada tahun 2003 yang lalu, ada sebuah lagu yang terkenal, berjudul “TAK GENDONG”. Lagu tersebut diciptakan dan dinyanyikan oleh Mbah Surip. Liriknya sangat menarik karena menyatakan keinginan si Mbah untuk menggendong orang terkasihnya (mungkin cucu) ke mana-mana. Dalam liriknya ia mengatakan digendong lebih enak, mantap dan tidak usah takut tersasar. Menggendong adalah ekspresi kasih yang sangat dalam. Para peneliti bersepakat bahwa gendongan seorang ibu sangat ampuh menenangkan bayi yang sedang marah, sedih, maupun rewel. Gendongan ibu juga membuat anak merasa aman terlindungi dari bahaya apa pun, bahkan menjadi obat penghilang rasa sakit bagi anak.
Sahabat Senior, mungkin saat ini kita merasa ada beban kehidupan yang begitu sulit, entah itu sakit, atau kesepian, dan lain sebagainya. Namun, Tuhan adalah pribadi yang sangat tahu betapa kita lemah dan tak bisa menanggung semua beban serta persoalan hidup ini. Karena itu, Ia berjanji mau menggendong, menanggung, memikul, dan menyelamatkan kita hingga usia senja kita. Gendongan-Nya menjadi jaminan bagi masa depan kita. Kita tidak perlu takut menghadapi masa depan dan hari tua kita, sebab dengan kesetiaan dan kasih-Nya maka Ia akan ‘terus’ secara konsisten membawa kita sampai usia tua dan putih rambut kita. Yuk, kita bersukacita di dalam gendongan Tuhan!
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk kasih setia-Mu. Aku percaya Engkau melindungi, memelihara, menemani sampai akhir hayatku. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama