Ulangan 9:1-6

… dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, nenek moyangmu.

(Ulangan 9:5)

“Andi, kamu di mana, ya? Ini sudah jam lima sore, kenapa kamu belum pulang. Padahal, kamu berjanji pulang ke rumah pada jam empat sore. Tolong segera balas pesan Mama.” Itu adalah isi pesan singkat yang dikirimkan oleh mama Andi yang sedang merasa sangat khawatir karena anaknya belum pulang. Apakah dari antara kamu juga ada yang pernah melakukan hal yang sama seperti Andi? Wah, kalau kamu pernah melakukannya, segera perbaiki sikap dan caramu berkomunikasi

dengan orangtuamu, ya! Orangtuamu pasti cemas menunggumu yang belum tiba. Usahakanlah pulang ke rumah tepat waktu. Apabila kamu memang masih mengerjakan tugas dan belum bisa pulang, segeralah memberi kabar kepada mereka. Ingat, salah satu bentuk konkret dari kesetiaan adalah konsistensi dalam menepati janji. Pada hari ini, kita hendak belajar tentang kesetiaan dalam menepati janji dari Allah sendiri. Dalam teks Alkitab hari ini dikisahkan bahwa bangsa Israel dapat masuk ke tanah perjanjian bukan karena kebaikan, jasa, atau kehebatan mereka. Sebaliknya, Tuhan Allah, memberikan kepada bangsa Israel negeri yang baik untuk ditinggali karena kesetiaan Allah kepada mereka. Allah mengingat dan menepati janji-Nya kepada nenek moyang bangsa Israel, yakni Abraham, Ishak, dan Yakub untuk memberikan tanah itu.

Teens, yuk belajar untuk setia dengan berusaha menepati janji-janji! Menepati janji adalah bentuk konkret dari kesetiaan. Orang-orang percaya belajar menepati janjinya karena Allah telah memberikan teladan dalam menepati janji-Nya. Sekarang, coba renungkan pertanyaan-pertanyaan ini. Janji-janji apa sajakah yang pernah kamu ucapkan kepada orangtuamu atau gurumu? Sudahkah kamu menepatinya? Masih adakah yang belum kamu tepati? Hal-hal apa sajakah yang sering kali membuatmu tidak dapat menepati janji-janji itu?