Hakim-hakim 16:4-22

Namun, ia tidak sadar bahwa TUHAN telah meninggalkan dia.

(Hakim-hakim 16:20)

Toxic relationship adalah relasi pertemanan atau pacaran yang tidak sehat. Biasanya, dalam toxic relationship konflik terjadi dalam intensitas yang sangat sering dan makin memburuk. Di dalam relasi itu, ada orang yang berusaha mendominasi dan memanipulasi orang lain yang berada di dalam lingkaran relasi mereka. Anehnya, orang-orang yang terjebak dalam toxic relationship sulit sekali mengakhiri relasi dengan pacar atau temannya. Bahkan, sampai ada yang mengalami pemukulan dan

lain sebagainya. Alasan mereka bertahan dalam relasi itu adalah karena “kesetiaan” dan harapan bahwa pasangan atau temannya dapat berubah di masa yang akan datang. Di dalam Alkitab, ada juga tokoh yang terjebak di dalam toxic relationship. Ia adalah Simson, seorang hakim Israel, yang menjalin relasi cinta dengan Delila, seorang perempuan Filistin. Delila memanipulasi Simson untuk membocorkan rahasia tentang kekuatannya. Delila terus merengek-rengek dan mendesak hingga akhirnya Simson membocorkan rahasianya karena ia tidak dapat lagi menahan kesabarannya. Akhirnya, kekuatan Simson lenyap karena Delila berhasil membuatnya tertidur di pangkuannya dan ia menyuruh orang mencukur rambut Simson. Yang paling menyedihkan, pengurapan Tuhan pun meninggalkan Simson.

Teens, apakah bertahan di dalam toxic relationship adalah hal yang benar dan menunjukkan suatu “kesetiaan”? Tentu saja, jawabannya tidak. Toxic relationship membuat kita jauh dari Allah dan bahkan bisa membuat kita tidak setia kepada Allah, seperti yang Simson lakukan. Nah, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sedang terjebak dalam toxic relationship? Ups, jangan-jangan kamu bahkan tidak boleh pergi ke gereja atau aktif melayani karena diminta “setia” mendampingi sang pacar atau teman di hari Minggu? Kalau iya, lebih baik kamu segera akhiri relasimu karena kamu “setia” pada orang yang salah.