Hakim-hakim 2:16-23

Sebab, TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka di hadapan orang-orang yang menekan dan menindas mereka.
(Hakim-hakim 2:18b)

Kata belas kasihan berbeda dari kasihan atau iba. Belas kasihan diturunkan dari kata rahimi dalam bahasa Aram yang berarti penyayang. Kata rahim pun datang dari kata rahimi. Hanya perempuan yang punya rahim dan oleh sebab itu hanya mereka yang bisa mengandung dan melahirkan anak.

Dalam bacaan hari ini kita menjumpai Tuhan berbelas kasihan ketika mendengar rintihan umat yang tertindas. Tuhan yang berbelas kasihan, yang penyayang, tidak membiarkan umat-Nya terus menerus ada dalam penindasan dan penderitaan. Maka Ia membangkitkan hakim-hakim yang menyelamatkan mereka dari tangan para musuh. Belas kasihan Tuhan betul-betul diuji melalui kehidupan umat Israel. Setiap kali ada hakim yang memimpin, umat akan hidup seturut kehendak Tuhan. Tetapi ketika hakim itu mati, mereka akan segera melupakan dan meninggalkan Tuhan. Tetapi berapa kali pun umat Israel memberontak itu semua tidak menghapuskan kasih sayang Tuhan bagi mereka.

Youth, kamu pasti pernah mendengar pepatah kasih anak sepanjang galah kasih ibu sepanjang jalan. Bila kasih sayang, belas kasihan, kerahiman seorang ibu bisa begitu panjang, apalagi belas kasihan Tuhan. Sungguh tak terbatas. Namun, itu semua tidak boleh dipakai sebagai alasan untuk hidup seenaknya serta melanggar perintah dan ketetapan Tuhan. Sebaliknya, justru karena belas kasihan Tuhan yang tidak terbatas, maka kita punya kesempatan untuk menikmatinya, hidup seturut dan sesuai kehendak Tuhan dengan penuh syukur. Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan sikap belas kasihan kepada sesama yang sedang tertindas.

1. Mengapa Tuhan berbelas kasihan kepada umat Israel?
2. Belas kasihan seperti apa yang dapat kita lakukan terhadap sesama?

Pokok Doa:      Orang-orang yang mengalami kedukaan dan bencana.