2 Tesalonika 3:1-5

Tetapi, Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
(2 Tesalonika 3:3)

“Awalnya, ia buat aku sayang padanya. Ia memberiku perhatian segudang. Ia mengirimiku hadiah dan kata-kata romantis. Setelah itu ia menghilang dan jadian sama orang lain,” curhat Merry pada temannya. Merry adalah korban PHP alias Pemberi Harapan Palsu. Adakah dari antara kamu yang juga pernah jadi korban PHP seperti Merry? Nah, kamu pasti tahu banget deh rasanya, sakit banget. Ya, namanya sudah punya “harapan”, eh harapannya lenyap begitu saja. Hati terasa hancur berantakan menjadi serpihan debu!

Persoalan dari para korban PHP adalah mereka terlalu menggantungkan harapan dan kebahagiaannya pada manusia yang bisa mengecewakan. Padahal, hanya Tuhanlah yang seharusnya menjadi sumber pengharapan dan sukacita kita. Dalam Surat 2 Tesalonika 3:3, Paulus menyampaikan bahwa sumber kekuatan bagi orang-orang percaya adalah pribadi Tuhan Yesus yang setia. Bahasa Yunani yang digunakan untuk setia adalah pistos, yang artinya dapat dipercaya dan dapat menjadi sandaran hidup. Paulus percaya bahwa Tuhan akan memberikan ketabahan kepada dirinya maupun jemaat Tesalonika untuk menghadapi orang-orang yang jahat dan pengacau.

Teens, apakah ada di antara kamu yang saat ini sedang mengalami kekacauan di hati karena menjadi korban PHP? Jika iya, ayo segera arahkan hatimu kepada Tuhan. Ambillah waktu untuk intim dengan Tuhan dan mintalah pertolongan dari-Nya. Ia tidak akan membiarkan kamu jatuh sampai tergeletak. Sadarilah bahwa kegalauanmu muncul karena kamu salah meletakkan pengharapanmu. Kamu menaruh semua harapan dan kebahagiaanmu pada si dia yang menghilang itu. Padahal, yang bisa dipercaya pertama-tama bukanlah si dia, tetapi Tuhan. Jangan mau terjebak dan dikacaukan oleh jebakan palsu cinta buta yang menjadikan manusia sebagai Tuhan.