1 Korintus 14:20-25

Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman ….
(1Kor. 14:22)

Dalam dunia anak muda banyak kita temukan kolaborasi dalam berbagai bidang. Namun demikian, kolaborasi tidak selalu bisa dilakukan dengan mudah. Salah satu faktor yang menghambat upaya kolaborasi adalah pandangan yang negatif tentang orang lain. Untuk dapat berkolaborasi, seseorang perlu memiliki pola pikir yang terbuka dan mau menghargai orang lain.

Jemaat Korintus berada dalam situasi persaingan yang tidak sehat, khususnya mengenai permasalahan karunia roh. Mereka terjebak kepada pemahaman hierarki bahwa karunia berbahasa roh menjadi karunia yang lebih tinggi dibanding karunialainnya. Melalui suratnya, Paulus menegaskan bahwa pemahaman tersebut merupakan kekeliruan yang besar. Paulus mengajarkan bahwa baik karunia berbahasa roh ataupun bernubuat dan karunia-karunia  lainnya memiliki fungsinya masing-masing. Bahasa roh adalah tandauntuk menguatkan mereka yang belum percaya, sedangkan nubuatan berguna untuk menguatkan orang yang sudah percaya. Dengan kata lain, semua karunia dapat digunakan untuk memuliakan Tuhan sehingga semua orang bisa mengatakan, “Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu”.

Youth, Tuhan memberikan rupa-rupa karunia bagi kita. Karunia tersebut terwujud dalam berbagai bentuk. Bukan hanya berupa skill ataupun kemampuan yang kita miliki, melainkan seluruh pengalaman, pengetahuan, karakter, keunikan, dan komitmen. Kita dipanggil untuk memakai semua itu demi kemuliaan Tuhan. Selain itu, kita pun dipanggil untuk berkolaborasi agar tujuan kita memuliakan Allah dapat kita capai bersama-sama.

1. Pada bagian mana jemaat di Korintus enggan bekerja sama?
2. Sejauh mana kolaborasi bisa berdampak positif dalam kehidupan anak muda?

Pokok Doa: Spirit kolaborasi untuk membawa perubahan positif.