Yakobus 2:14-26

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
(Yak. 2:26)

Youth, jika ditanya mengenai kriteria pasangan hidup, lebih baik mana: orang yang romantis dan sering berkata i love you, tetapi tidak membuktikannya dalam perbuatan nyata, atau orang yang tidak romantis, tetapi sering memberi kejutan dan perhatian dalam berbagai cara? Kalau bisa, tentu kita memilih orang yang memiliki kedua hal itu, bukan? Minimal kita akan memilih pasangan yang menunjukkan cinta dengan tindakan daripada cuma ucapan saja.

Iman kepada Kristus adalah hal utama bagi orang Kristen. Hal ini tidak dapat digantikan atau dinomorduakan. Firman Tuhan adalah dasar kehidupan kita. Karena itulah, beberapa hari ini kita diingatkan betapa Taurat Tuhan itu harus diikuti dengan setia, bahkan diajarkan berulang-ulang. Rasul Yakobus bahkan menambahkan aspek perbuatan. Pengakuan iman adalah standing point kita. Apa yang kita imani haruslah kita yakini kebenarannya tanpa ragu. Namun, bila hanya sebatas pengakuan, sia-sialah pengakuan itu. Iman yang benar adalah iman yang terucap dan terwujud dalam perbuatan. Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati dan tidak berguna sama sekali.

Youth, iman harus diakui dan dipraktikkan. Iman tanpa perbuatan ibarat seseorang yang mengaku mempunyai pacar, tetapi tidak pernah mengajak berkencan dan memberi perhatian. Kita tidak mau ‘kan, dapat pacar yang bisanya omdo alias omong doang? Begitu juga hidup beriman. Jangan hanya menghafalkan dan mengucapkan firman Tuhan, tetapi praktikkanlah dalam kehidupan sehari-hari. Buktikan dengan perbuatan bahwa kita adalah orang yang sungguh beriman dan setia kepada Tuhan.

1. Mana yang lebih utama: iman atau perbuatan?
2. Apa dampaknya bila kita beriman, tetapi tidak melakukan apa-apa?

Pokok Doa: Jangan omdo, melainkan bertindak.